Kenapa Kita Bershalawat pada Nabi Muhammad Saw?

Tau kalimat “Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad”? Pernah tidak mengucapkan kalimat itu seusai shalat? Nah itu bacaan shalawat. Ada juga kok bacaan shalawat yang lebih panjang, googling aja hehe.

Tapi, kenapa ya kita perlu bershalawat? Simpelnya sih ya karena itu dianjurkan Allah, jadi kita sebagai hamba-Nya ya nurut aja gitu. Secara di Surat Al-Ahzab ayat 56 dikatakan bahwa “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Hem, coba kita telusuri yuk. Shalawat sendiri definisinya apa sih? Menurut pustaka.abatasa.co.id, Shalawat merupakan bentuk jamak dari kata salla/ shalat yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, dan ibadah. Waduh, biasanya yang berpikir kritia pasti langsung muncul asumsi begini: – Lah katanya Allah Swt bershalawat pada Nabi, berarti Allah berdoa pada ciptaanNya sendiri dong? – Ih katanya Nabi Muhammad Saw itu orang yang terjaga dari segala dosa dan dijamin masuk surga, ngapain coba di doakan? Nggak terjamin masuk surga dong? – Duh dibanding mendoakan Nabi, mensing mendoakan diri sendiri yang berlumuran dosa deh, iya nggak? Hihihi, kalau pernah merasakan asumsi di atas, wajar kok. Kita kan manusia, punya kemampuan berpikir dan menganalisa.

Mari berpikir lebih dalam. Coba deh, artinya bacaan shalawat ada yang tau nggak? Atau selama ini kita asal baca aja yang penting Allah suka? Ya gapapa, asik aja kok, seru kok hehe. Jadi arti bacaan shalawat yang lengkap itu gini : “Ya Allah, wahai Tuhanku muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad.” Itu arti pendeknya. Kalau bacaan shalawat kamu makin panjang, artinya pun akan bertambah.

Biar lebih jelas, yuk berpikir lebih filosofis. Kan tadi katanya shalawat itu bentuk jamak dari shalat, nah shalat itu apa coba? Kalau kita telusuri bacaan shalat, intinya memuji Allah Swt dan berdoa kepadanya kan? Iya nggak? Coba aja berapa kali kita menyebut Allahu Akbar yang berarti Allah Maha Besar dalam shalat? Serta kalimat kalimat pujian lainnya. Nah berarti, shalawat itu juga bisa diartikan pujian.

Oke, sekarang aku jelaskan kenapa perlu bershalawat.

– Coba bayangkan kamu punya pacar nih ya. Terus teman kamu atau junior kamu atau siapapun memuji pacar kamu “Ih pacar kamu pintar sekali ya” atau kalimat pujian lainnya. Senang nggak kamu? Senang kan? Nah nah, kalau Nabi Muhammad Saw ialah kekasih Allah, apa iya Allah nggak senang kalau kita sebagai umatnya memuji-muji kekasih-Nya?

– Kalau soal Allah bershalawat pada Nabi, jelas ya artinya bukan Allah berdoa pada Nabi melainkan Allah memuji, Allah memberikan rahmat. Coba aja bayangkan pelukis yang sudah selesai membuat lukisan, wajar nggak kalau dia bergumam sendiri “Ah bagusnya lukisanku.” Wajar nggak?

– Kerennya nih, berahalawat itu buy 1 get 10 free. Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, akan dihapuskan darinya sepuluh kesalahan dan dia akan diangkat sepuluh derajat. (HR. Al-Nasa’i) Tuh ya abia bershalawat kepada Nabi, Allah langsung memuji kita sepuluh kali lipat. Ihhhh senang tidak dipuji oleh Sang Penguasa alam semesta?

Nah bagaimana penjelasan tadi? Sudah semakin mantap untuk bershalawat? Semoga sudah ya hehe. Jadi untuk menyederhanakan, shalawat perlu diucapakan sebagai ucapan terima kasih pada Nabi, sebagai bentuk kepatuhan kita pada Allah, serta sebagai hal yang menguntungkan diri kita sendiri.

Wawlahu alam bishawwab. Hal yang benar tentu dari Allah dan yang salah dari khilaf aku.

🙂 Happy Ramadhan.

Sumber : Sumber 1, Sumber 2, Sumber 3, Sumber 4, Sumber 5, Sumber 6, Sumber 7