Alhamdulillah atas rezeki yang diberikan Allah Swt kepada Mama dan kebaikan hati Mama untuk membayari anaknya umrah, maka jadilah saya tamu Allah. Berhubung sebelum umrah saya sendiri penasaran apa saja kegiatan saat umrah, maka berikut adalah catatan perjalanan saya saat umrah Februari 2016.
Berikut adalah hal-hal yang diberikan Gardi Tour kepada jamaah Umrah sebelum keberangkatan:
- Koper
- Kain batik untuk dijahit, agar ada pakaian seragam.
- Bergo (kerudung instan) berwarna putih
- Buku panduan doa-doa
- Tas kecil
- Sesi informasi manasik umrah, beserta penyerahan koper. Sehingga saat ke bandara di hari H tidak perlu membawa koper lagi.
Rabu, 17 Februari 2016
Semua jamaah umrah diminta berkumpul di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sejak pukul 13.00, ternyata penjelasan singkat dari Gardi Tour baru dimulai sekitar pukul 15.30 seingat saya. Jadilah saya habiskan waktu selain untuk shalat, untuk makan juga. Lalu pukul 17.45 (waktu Indonesia bagian barat) saya berangkat menuju bandara transit yaitu Bandara Internasional Abu Dhabi dengan maskapai Etihad Airways.
Berikut adalah hal-hal yang diberikan Gardi Tour kepada jamaah Umrah saat berkumpul di bandara:
- Nametag yang bisa dikalungkan dan satu lagi untuk dipasangkan ke tas yang dibawa ke kabin pesawat
- Paspor dengan tiket pesawat
- Satu paket paspor dan visa yang sudah di fotokopi
- Makan siang
Catatan: lokasi mushalla di terminal 2 keberangkatan (departure) berlokasi di ujung paling kanan dan ujung paling kiri ya.
Kamis, 18 Februari 2016
Setelah transit di Bandara Internasional Abu Dhabi selama kurang lebih 2 jam yang dihabiskan untuk shalat, ke toilet, duduk-duduk selama 30 menit, akhirnya pesawat tujuan Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz datang. The best part is, Al-bandara tersebut adalah bandar udara di Madinah. Biasanya jamaah umrah terkadang turun di Jeddah yang akan membutuhkan waktu sekitar 6 jam lagi untuk sampai Madinah.
- CGK (Jakarta) >>> AUH (Abu Dhabi) : 8 jam 35 menit
- Transit : 2 jam
- AUH (Abu Dhabi) >>> MED (Madinah) : 1 jam
- Total waktu yang dihabiskan adalah 11 jam 35 menit
Nah, jadi kalau pesawat saat berangkat landing di Jeddah, ya akan lebih lama lagi waktunya.
Tips 1: Kalau Bisa Saat Berangkat Umrah Tiba di Bandara di Madinah
Ternyata selain karena lebih cepat untuk sampai Madinah, ada satu hal yang membuat ketibaan di bandara di Madinah lebih menyenangkan. Untuk jamaah umrah, antrian imigrasi di bandara di Madinah tidak lama sedangkan di bandara di Jeddah cukup lama. Apalagi jika melakukan haji, coba saja googling dengan keyword ‘imigrasi bandara jeddah.’
Jadi suatu hari saat berangkat magang saya bertemu teman lama Ibu saya, sebut saja Tante Mawar. Saya dan Tante Mawar membicarakan mengenai umrah. Tante Mawar pun menceritakan betapa lama ia mengantri di bandara saat di Jeddah. Bahkan Tante Mawar memperlihatkan foto yang ia ambil saat mengantri untuk proses imigrasi yang isinya orang-orang bagai pepes, ia mengantri selama 3 jam. Bayangkan betapa bersyukurnya saya bisa tiba di bandara yang berlokasi di Madinah.
Sampai di Madinah sudah dekat waktu pelaksanaan shalat subuh. Memang diberikan waktu untuk masuk kamar sebentar, namun benar-benar singkat waktunya. Sehingga tidak lama saya dan jamaah umrah lainnya bergegas ke Masjid Nabawi dengan berjalan kaki.
Tips 2: Hati-Hati Salah Kaprah Lokasi Air Zam-Zam saat di Masjid Nabawi
WARNING!
Pada saat sampai Masjid Nabawi, pasti kamu akan mencari air zamzam. Mohon diingat bahwa air zamzam hanya ada di wadah-wadah tertentu di dalam masjid nabawi. Kalau di pelataran luar masjid kamu melihat ada keran-keran air minum disediakan, itu bukan air zamzam ya. Itu hanya air minum biasa, namun banyak orang salah kaprah, termasuk saya.
Selain wadah seperti di atas atau keran khusus dengan tanda air zamzam, maka dipastikan air tersebut bukanlah air zamzam ya.